Benteng Van der wijck Kebumen
Benteng Van der Wijck Kebumen
Sejarah Benteng Van der wijck
Benteng Van der wijck Kebumen Penuh Kenangan
Benteng Van der wijck Kebumen Tak kan Terlupa
Benteng adalah situs atau struktur militer yang dibangun, dibentengi, dan tertutup secara khusus.
Sebuah tempat pertahanan, benteng selalu tinggi di atas dan dekat dengan pantai, agar pemilik benteng dapat dengan mudah melihat musuh yang datang dari kejauhan.
Pelabuhan di Indonesia merupakan peninggalan bangsa Barat bagi Indonesia, salah satunya adalah Fort Van der Wijck.
Dalam Pengantar Ilmu Perang Suryohadiprojo (2008), Benteng Van der Wijck adalah sebuah benteng yang terletak di kota Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Nama Van der Wijck diambil dari salah satu Gubernur Hindia Belanda, Gubernur Jenderal Carel Herman Aart Van der Wijck, yang bertugas di Jawa pada tahun 18931899.
Fort Van der Wijck, dahulu bernama Fort Cochius
Benteng Van der Wijck, dibangun pada tahun 1818
Benteng adalah situs atau struktur militer yang dibangun, dibentengi, dan tertutup secara khusus.
Sebagai tempat pertahanan, benteng selalu tinggi dan dekat dengan pantai, untuk membantu pemilik stasiun dengan mudah melihat musuh yang datang dari jauh.
Pelabuhan di Indonesia merupakan peninggalan bangsa Barat bagi Indonesia, salah satunya adalah Fort Van der Wijck.
Baca Juga :
10 Destinasi wisata di kota Kebumen yang Wajib Dikunjungi
10 Destinasi wisata di kota Kebumen yang Perlu di kunjungi
10 Destinasi wisata di kota Kebumen Yang viral
10 Destinasi wisata di kota Kebumen Jateng
Dalam Pengantar Ilmu Perang Suryohadiprojo (2008), Benteng Van der Wijck adalah sebuah benteng yang terletak di kota Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Nama Van der Wijck diambil dari salah satu Gubernur Hindia Belanda, Gubernur Jenderal Carel Herman Aart Van der Wijck, yang bertugas di Jawa pada tahun 18931899.
Awalnya bernama Forth Cochius
Fort Van der Wijck didirikan pada tahun 1818 oleh Jenderal Van den Bosh dan mengubah gedung tersebut menjadi kantor VOC, perusahaan dagang Belanda.
Benteng ini kemudian berubah menjadi benteng pertahanan saat Belanda berperang melawan pejuang dari Yogyakarta.
Ketika pertama kali dibangun, benteng itu disebut Forth Cochius. Nama tersebut diambil dari panglima perang Belanda, Frans David Cochius, yang bertugas di wilayah Bagelen, salah satu daerah kediaman Kedu.
Komandan Frans David Cochius adalah pemimpin tentara Belanda selama Perang Diponegoro.
Kemudian, pada tahun 1856, benteng itu diubah menjadi sekolah khusus untuk anak-anak Eropa. Sekolah yang bernama Pupillen School itu merupakan sekolah calon tentara.
Perubahan fungsi benteng berdampak pada lingkungan sekitar benteng, khususnya pembangunan fasilitas militer di sekitar benteng.
Kemudian benteng itu berganti nama menjadi Van der Wijck hingga hari ini. Nama tersebut diambil dari panglima saat itu yang memiliki karir gemilang dalam membungkam perlawanan rakyat Aceh.
Bangunan Benteng
Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Benteng Van der Wijck memiliki dua lantai, dengan lebih dari 32 ruangan. Kamar-kamarnya sangat luas dan memiliki pintu dan jendela penghubung.
Luas benteng atas dan bawah adalah 3.606 meter persegi. Ini memiliki pintu masuk utama ke benteng.
Ketinggian benteng adalah 9,67 meter dan memiliki cerobong asap hingga 3,33 meter. Terdapat 16 barak yang masing-masing berukuran 7,5 x 11,32 meter.
Saat ini Benteng Van Der Wijk digunakan oleh pemerintah daerah sebagai taman bermain dan ruangan di depan benteng digunakan sebagai taman bermain.


Komentar
Posting Komentar